Terapi Jantung Dengan Shalat
Judul : Ajaibnya
Energi Shalat Sebagai Terapi Penyakit Jantung
Penulis : Imam
Musbikin
Penerbit : Najah
(Diva Press)
Cetakan : Pertama,
Mei 2013
Tebal : 186
halaman
ISBN :
978-602-7663-63-3
Ibadah yang sering
dilakukan umat Islam adalah shalat. Shalat bukan hanya ritual penyembahan
kepada Allah tetapi juga bermanfaat sebagai penyembuhan dari berbagai penyakit,
terutama dalam hal ini adalah penyakit jantung. Penyakit jantung adalah
penyakit yang mematikan yang bisa menyerang siapa saja, baik tua maupun muda.
Penyebab penyakit jantung adalah kebiasaan merokok, kurang gerak atau olah
raga, dan stres.
Banyak sudah
dalil-dalil al Qur’an maupun hadits maupun penelitian ilmiah yang dilakukan
oleh ilmuan untuk mengungkap manfaat dari shalat. Akan tetapi, diantara umat
islam masih menganggap remeh tentang shalat. Akhirnya, pelaksanaan shalat sering ditunda-tunda sampai keluar waktunya.
Padahal shalat itu merupakan kewajiban bagi umat islam yang mempunyai segudang
manfaat untuk hidup di dunia maupun akhirat.
Buku setebal 186
halaman yang ditulis oleh Imam Musbikin ini berusaha mengungkapkan keajaiban
dari shalat yang bisa dijadikan sebagai terapi jantung. Adapun manfaat shalat
yang bisa dijadikan terapi-terapi jantung adalah bacaan, doa, dan gerakan
shalat.
Diantara terapi
shalat dari bacaan pada waktu shalat yaitu menurut sebuah penelitian yang
dilakukan oleh seorang profesor psychologist yang bernama Prof. Vander
Hoven bahwa ia telah mengadakan survei terhadap pasien yang ada di rumah sakit
belanda yang kesemuanya non-muslim selama tiga tahun. Dalam penelitian
tersebut, ia melatih para pasien untuk mengucapkan kata Allah (Islamic
pronouncing) dengan jelas dan berulang-ulang.
Hasil dari
penelitian tersebut sangat mengejutkan, karena para pasien yang mengucapkan
kata Allah dengan berulang-ulang itu menjadi tenang, terutama sekali
bagi pasien yang mengalami gangguan pada fungsi hati dan orang yang mengalami
stres. Profesor tersebut juga menjelaskan bahwa huruf pertama dalam Allah yaitu
“a”, dapat melonggarkan (melancarkan) saluran pernafasan (aspiratory system)
dan mengontrol pernapasan (controls breathing). Dan pengucapan huruf
konsonan “L” dengan lidah menyentuh bagian atas rahang dapat memberikan efek
rileks (hal. 17-18).
Pengaruh shalat
berjamaah dalam terapi penyakit jantung juga diulas dalam buku ini. Karena
kebanyakan dari penyakit jantung butuh dukungan sosial (social support)
dari orang lain dan apabila penderita penyakit jantung dibiarkan kesepian maka
akan berdampak melemahnya sistem kekebalan tubuh sehingga menambah parah
penderita penyakit jantung.
Menurut
Djamaluddin Ancok dan Fuat Nashori Suroso, bahwa aspek kebersamaan dalam shalat
berjamaah mempunyai nilai terapeutik, dapat menghindarkan seseorang dari rasa
terisolir, terpencil, tidak dapat bergabung dalam kelompok, maupun tidak
diterima atau dilupakan. Shalat yang dilakukan berjamaah juga memiliki efek
terapi kelompok. Sehingga perasaan cemas, terasing takut, menjadi hilang
(hal.151-154).
Akan tetapi dalam hal ini perlu diingat bahwa
yang dijadikan tujuan dalam shalat adalah mengharap ridha Allah bukan yang
lainnya. Sehingga pelaku shalat hatinya menjadi ikhlas dan keikhlasan itulah
yang melahirkan ketenangan. Dari ketenangan itulah yang bisa menghambat
timbulnya penyakit jantung.
Oleh sebab itulah, buku ini sangat penting
dibaca bagi mereka yang mempunyai penyakit jantung maupun bagi orang yang
inngin menghindari diri sedini mungkin dari penyakit berbahaya tersebut. Lebih
dari itu juga harapan dari buku ini adalah agar memotivasi diri kita agar tidak
malas-malasan dalam melaksanakan shalat dan juga agar kita dapat meyakini
seyakin-yakinnya bahwa Allah swt, sangat sayang kepada kita. Buktinya Allah
memberikan solusi dari berbagai masalah yang kita hadapi dengan shalat.
Selamat
membaca....
____________________
*Muhammad fahruzaini, Pengajar di SD IT Tarbiatul Aulad,
tinggal di Barabai, Kalimantan
No comments:
Post a Comment